Twitter

STUM MATA TDUR (SMT)

STUM MATA TIDUR (SMT)

Hasil okulasi ini sering dikenal dengan nama Stum Mata Tidur yang siap tanam. Stum Mata Tidur yang baik adalah yang mempunyai akar tunggal dengan panjang 35-40 cm sehingga untuk menghasilkan bibit dengan kondisi demikian diperlukan teknik pencabutan bibit yang baik.

Proses okulasi Stum Mata Tidur kami telah memenuhi standar operasional yang baik. Stum Mata Tidur ini adalah hasil perkawinan antara biji klon penghasil kayu ( IRR 70, IRR 71, IRR 72, dan IRR 78) dengan biji klon penghasil lateks (PB 260)

 

 Kegiatan dari teknik budidaya karet adalah penanaman.  Pelaksanaan kegiatan ini dianjurkan untuk menggunakan bahan tanam okulasi yang memiliki beberapa keuntungan, seperti mempercepat proses pertumbuhan, memiliki daya yang kuat dalam mempertahankan sifat asli dari klon induk, tingkat produktivitas yang baik dan umumnya akan memudahkan dalam kegiatan penyadapan (Amypalupy, 2003).  Selanjutnya kegiatan penanaman jika digolongkan dari cara penanaman vegetatif dikenal dengan 2 (dua) cara, yakni cara penanaman dengan stum mata tidur dan dengan bibit yang telah di rawat dalam polibag. 
Salah satu masalah yang dihadapi petani karet saat ini dirasa berbenturan pada penanaman langsung dengan stum mata tidur yang kerap belum dapat terukur atau dipastikan persentase keberhasilan pertumbuhannya.
 Menyikapi uraian kondisi maupun harapan di muka, maka dirasa perlu melakukan Praktek Lapangan penanaman karet dengan bibit stum mata tidur.  Praktek Lapangan ini berupaya memberikan gambaran dan data empirik akan pertimbangan dalam kegiatan penanaman bibit karet stum mata tidur.  Adapun proses penanaman bibit karet stum mata tidur antara lain adalah sebagai berikut :


1.      Persiapan Lahan
Pada tahap awal dalam pelaksanaan Praktek Lapangan ini dilakukan persiapan lahan yang tidak termuat secara keseluruhan.  Beberapa tahap persiapan lahan yang dimulai dari pembabatan pohon, alang-alang, pengolahan lahan dan pengajiran telah terlebih dahulu dilakukan sebelumnya.  Adapun pembuatan lobang tanam yang masuk dalam langkah awal dari Praktek Lapangan ini sebagai persiapan lahan sebelum bibit karet di tanam.

Lubang tanam memiliki luas standar yaitu dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm (Panjang x lebar x dalam).  Lubang tanam kemudian diberi pupuk dasar berupa TSP (125 gram), fosfat alam (200 gram) dan belerang dengan jumlah tertentu.
 
2.      Bibit Stum Mata Tidur
Bibit stum mata tidur yang telah diterima dari produsen stum mata tidur perlu disiapkan sebelum pelaksanaan penanaman dilakukan.  Persiapan bibit diawali dengan kegiatan penyortiran, pemotongan akar dan penyusunan.
Gambar Kumpulan Bibit Karet Stum Mata Tidur setelah Pengiriman dari Produsen
Penyortiran dilakukan dengan beberapa pertimbangan dan perlakuan untuk memilih bibit yang baik.  Adapun syarat bibit stum mata tidur yang baik adalah sebagai berikut;
-          Mata okulasi tempelan terlihat hidup (Perisai mata okulasi berwarna hijau kalau digores).
-          Mata okulasi dan keseluruhan struktur tidak rusak atau cacat (bebas dari penyakit).
-          Pemotongan akar tunggang yang lebih dari satu, dimana akar ini diharapkan lurus bentuknya dan tidak bercabang.


Gambar Bibit Karet Stum Mata Tidur


Gambar Pemotongan Akar Bibit yang Bercabang

3.      Teknik Penanaman Bibit Karet Stum Mata Tidur
Teknik penanaman bibit karet stum mata tidur memerlukan langkah-langkah sebagai berikut;
-          Masukkan bibit di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun secara bertahap, dimulai dengan tanah lapisan bawah dan dipadatkan.  Selanjutnya penimbunan dilakukan dengan tanah lapisan atas dan dipadatkan sampai pada posisi tanah timbunan sedikit diatas permukaan tanah sekitarnya.
-          Posisi tempelan mata okulasi satu arah (menghadap ke timur) dengan ketinggian 5 cm di atas pemukaan tanah.
-          Pastikan bahwa penanaman betul-betul padat yaitu bibit tidak goyang dan tidak dapat dicabut dengan tangan.

Gambar 13.  Penanaman Bibit Karet Stum Mata Tidur

4.      Kemampuan Penanaman Bibit karet Stum Mata Tidur
Pada pelaksanaa penanaman bibit karet stum mata tidurdi kebun koleksi karet Fakultas Pertanian dilakukan oleh 8 orang karyawan.  Karyawan mampu melakukan penanaman bibit sebanyak 30-40 bibit/orang/jam.  Sehingga dengan standar HOK (Hari Orang Kerja) selama 8 (delapan) jam diperkirakan satu orang karyawan mampu menanam bibit sebanyak 240-320 bibit.  Selanjutnya jika dikalikan dengan jumlah keseluruhan karyawan, maka diperoleh kisaran 1.920-2.560 bibit.  Asumsi terhadap jumlah keseluruhan bibit sebanyak 5000 buah adalah membutuhkan waktu standar selama 3 hari.




Telp :
081260368127 Haris Sanjaya
082370353786 Yudha Rahmanda


Alamat : Jl. Naga Timbul Dusun II Tanjung MOrawa Deli Serdang

E-Mail : harizsmartboy@yahoo.com
sanjayaeducation@yahoo.com

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Itu bibitnya umur berapa ya.. yg sudah di potong bagian atasnya.

Pohan ilham mengatakan...

Berapa perbatang harganya. Dan minimal berpa banyak bisa di pesan. Masih ada stoknya sampai skarang?

Posting Komentar

 
Design by Haris Sanjaya | Didukung Oleh CV. ARIF SANJAYA - RPP Berkarakter | CV. ARIF SANJAYA